Mungkin sudah sektiar 2 bulan lebih aku menjalani kesibukanku ini tanpa perhatian dan peringatan jangan lupa makan darimu. Ya... aku dan kamu sudah bukan kita, aku dan kamu sudah beda, beda arah dan beda tujuan. Kamu yang selalu mementingkan egomu tanpa memikirkan keberadaan ku nyatanya yang membuat aku memilih pergi meninggalkanmu dan impian mu sebagai pemain band hebat itu. Aku meninggalkan mu tentu bukan suatu tanda kalau aku tidak memberikan kau semangat untuk meraih apa yang kamu inginkan itu tapi tentu saja wanita mana yang membiarkan dirinya merasakan semua sendiri, sakit sendiri, bingung sendiri, dan tidur tanpa ucapan selamat tidur darimu sedangkan laki-laki yang ku bilang kekasih itu sedang sibuk dengan alat-alat musik di studio bandnya. Jadi, mau sampai kapan kau menyuruh aku sabar dengan semua itu, menyuruh ku untuk mengerti kesibukanmu itu tanpa pernah kau mengerti apa mau ku. Apa yang aku dapat selama bersamamu? Kebahagiaan kah? Untuk hatiku yang mencintaimu mungkin aku bilang... ya aku bahagia. Bahagia ketika ada sela-sela waktu mu yang membuat aku bisa bertemu dengan mu, melihat senyummu, mendengar kau tertawa karena menetertawai aku yang sedang bete karena ulahmu tapi tidak untuk diriku, fisikku yang bergerak untuk mencintaimu, menemanimu, sampai 1 tahun terakhir ini, aku memang merasa hebat bisa mencintaimu sampai selama itu, berdiri disamping laki-laki egois dan keras kepala sepertimu, bersikap baik-baik saja tapi tidak untuk fisikku yang sudah aku sadari jauh-jauh hari kalau aku sudah lelah.
Dan sampai pada akhirnya aku mengerti, kamu tidak untuk aku cintai sekarang, kamu tidak pernah bisa mengerti bagaimana caranya aku mencintaimu, kamu tidak pernah tahu bagaimana kerasanya hatimu itu untuk sebentar saja membaca kecewa ku sampai aku mengerluarkan air mata didepanmu. Mungkin kamu tahu, ada perasaan yang lewat di otak mu itu untuk sejenak memelukku dan menghapus air mata ku tapi dengan kegengsianmu itu kau membuat ku seakan akan mencintai hal yang tidak nampak, hal yang tidak bisa mencintaku speerti aku memcintainya. Apakah kamu mengerti di balik "baik-baik saja" nya aku selama ini? Hahaha.... tentu tidak.
Memang seharusnya dibalik semua kenangan pahit itu aku harusnya bisa begitu cepat melupakanmu dan mencari penggantimu tapi nyatanya tidak semudah itu. Mungkin dijauh sana kau sedang berkhayal kalau aku disini sednag menyesal sudah meninggalkanmu, aku masih belum bisa melupakanmu hingga sampai detik ini aku belum bisa mencari penggantimu.. Hai... aku masih baik baik saja disini... aku memang merindukanmu, masih mencintaimu, masih menjadikan kamu adalah hal yang setiap pagi harus ku ingat untuk aku bangunkan dan aku ingatkan makan di kesibukanmu itu. Aku disini masih menjadi wanita dewasa seperti yang kau lihat dulu, aku masih menyimpan kenangan kita baik-baik didalam hati ku walau sebenarnya hal itu menjadi boomerang ketika rasa benci ku kepadamu datang di otakku tapi dengan senyumku yang palsu ini aku masih bisa bersikap baik-baik saja...
Dan sampai pada akhirnya aku tahu, lewat aku social media mu itu ada sosok seorang wanita beramput pirang dan bermata belo yang kau upload disana. Hmmm.. yayaya aku mengerti ternyata semudah itu kau melupakan aku, ternyata semudah itu kau melupakan segala perhatian ku. Dengan tawa miris ku, dengan paksaan hati untuk bilang "ya aku baik-baik saja" aku menutup akun social mediamu itu. Ternyata aku tak sekuat yang aku kira, beberapa kali aku merasakan tetesan airmata ku dipipi, entah kapan terkahir aku menangis karenamu sampai sekarang aku harus menangisimu lagi. Satu hal yang aku harap saat itu apa yang aku lihat barusan tidak seperti yang aku bayangkan karena yang aku harapkan semenjak kepergianku dihidupmu kamu sedang susah sendirian, mencariku, merindukan ku. Semogaa....
Tapi Tuhan berkata lain, mungkin ada maksud yang tak aku mengerti saat itu ketika aku hendak pulang kerumah, ada seseorang yang aku lihat mirip sekali dengan mu, gayanya, matanya, cara bicaranya, sampai warna motornya. Aku masih fokus dengan apa yang aku lihat, ku perhatikan sosok laki-laki di caffe yang letaknya tak jauh dari rumah ku, aku terkejut ketika aku sedang memerhatikan laki-laki itu, ada sehelai saputangan warna merah bergariskan kuning disetiap sisinya. Ya itu sapu tangan yang pernah aku berikan kepadanya, apakah itu kamu? aku masih memperhatikanya sampai dengan kau duduk disamping seorang wanita berambut pirang percis yang ada di akun social medianya itu. Aku mulai mengerti, apa yang aku lihat sore itu. Yaa... kamu dan pacar baru mu itu. Aku pun hanya bisa tersenyum dan langsung berbalik arah dari caffe itu tak ingin berlama-lama aku melihat apa yang seharusnya aku lihat, aku meneruskan perjalanan ku dengan kaki yang sebenarnya tak kuat lagi berjalan. Bagaimana bisa aku masih bersikap baik-baik saja ketika laki-laki yang dulu sangat ku cintai sedang besama wanita lain dan jauh dari apa yang aku miliki di diriku.
Tapi aku tahu... Aku mengerti maksud Tuhan memperlihatkan semua itu kepadaku, agar rasa cinta yang masih bermuara ini bisa cepat cepat aku hapus karena Tuhan sudah menunjukan apa yang bisa aku cintai dari laki-laki yang tak bisa menghargai perasaan seorang perempuan yang mecintainya. Aku disini hanya bisa berdoa semoga kau mendapatkan kebahagian yang kau cari selama ini. Semoga wanita itu bukan hanya saja lebih cantik dari ku, taapi semoga wanita itu lebih sabar keetika kau tinggal latihan band, ketika kau tidak bisa mengajak nya bertemu hampir 2 minggu, ketika kau tak mengangkat telponya saat dia khawatir, dan ketika dia tahu kau adalah laki-laki yang mempunya perwatakan keras yang pernah dia temui.
Semoga... semoga aku dan kamu menjad lebih baik. Semoga kau bahagia dengan pilihan baru mu itu, aku disini hanya bisa mendoakan dan semoga Tuhan membuatku menjadi pribadi yang semakin kuat.
Salam dari wanita yang sering kau lemahkan dengan ego mu itu :)
Dan sampai pada akhirnya aku mengerti, kamu tidak untuk aku cintai sekarang, kamu tidak pernah bisa mengerti bagaimana caranya aku mencintaimu, kamu tidak pernah tahu bagaimana kerasanya hatimu itu untuk sebentar saja membaca kecewa ku sampai aku mengerluarkan air mata didepanmu. Mungkin kamu tahu, ada perasaan yang lewat di otak mu itu untuk sejenak memelukku dan menghapus air mata ku tapi dengan kegengsianmu itu kau membuat ku seakan akan mencintai hal yang tidak nampak, hal yang tidak bisa mencintaku speerti aku memcintainya. Apakah kamu mengerti di balik "baik-baik saja" nya aku selama ini? Hahaha.... tentu tidak.
Memang seharusnya dibalik semua kenangan pahit itu aku harusnya bisa begitu cepat melupakanmu dan mencari penggantimu tapi nyatanya tidak semudah itu. Mungkin dijauh sana kau sedang berkhayal kalau aku disini sednag menyesal sudah meninggalkanmu, aku masih belum bisa melupakanmu hingga sampai detik ini aku belum bisa mencari penggantimu.. Hai... aku masih baik baik saja disini... aku memang merindukanmu, masih mencintaimu, masih menjadikan kamu adalah hal yang setiap pagi harus ku ingat untuk aku bangunkan dan aku ingatkan makan di kesibukanmu itu. Aku disini masih menjadi wanita dewasa seperti yang kau lihat dulu, aku masih menyimpan kenangan kita baik-baik didalam hati ku walau sebenarnya hal itu menjadi boomerang ketika rasa benci ku kepadamu datang di otakku tapi dengan senyumku yang palsu ini aku masih bisa bersikap baik-baik saja...
Dan sampai pada akhirnya aku tahu, lewat aku social media mu itu ada sosok seorang wanita beramput pirang dan bermata belo yang kau upload disana. Hmmm.. yayaya aku mengerti ternyata semudah itu kau melupakan aku, ternyata semudah itu kau melupakan segala perhatian ku. Dengan tawa miris ku, dengan paksaan hati untuk bilang "ya aku baik-baik saja" aku menutup akun social mediamu itu. Ternyata aku tak sekuat yang aku kira, beberapa kali aku merasakan tetesan airmata ku dipipi, entah kapan terkahir aku menangis karenamu sampai sekarang aku harus menangisimu lagi. Satu hal yang aku harap saat itu apa yang aku lihat barusan tidak seperti yang aku bayangkan karena yang aku harapkan semenjak kepergianku dihidupmu kamu sedang susah sendirian, mencariku, merindukan ku. Semogaa....
Tapi Tuhan berkata lain, mungkin ada maksud yang tak aku mengerti saat itu ketika aku hendak pulang kerumah, ada seseorang yang aku lihat mirip sekali dengan mu, gayanya, matanya, cara bicaranya, sampai warna motornya. Aku masih fokus dengan apa yang aku lihat, ku perhatikan sosok laki-laki di caffe yang letaknya tak jauh dari rumah ku, aku terkejut ketika aku sedang memerhatikan laki-laki itu, ada sehelai saputangan warna merah bergariskan kuning disetiap sisinya. Ya itu sapu tangan yang pernah aku berikan kepadanya, apakah itu kamu? aku masih memperhatikanya sampai dengan kau duduk disamping seorang wanita berambut pirang percis yang ada di akun social medianya itu. Aku mulai mengerti, apa yang aku lihat sore itu. Yaa... kamu dan pacar baru mu itu. Aku pun hanya bisa tersenyum dan langsung berbalik arah dari caffe itu tak ingin berlama-lama aku melihat apa yang seharusnya aku lihat, aku meneruskan perjalanan ku dengan kaki yang sebenarnya tak kuat lagi berjalan. Bagaimana bisa aku masih bersikap baik-baik saja ketika laki-laki yang dulu sangat ku cintai sedang besama wanita lain dan jauh dari apa yang aku miliki di diriku.
Tapi aku tahu... Aku mengerti maksud Tuhan memperlihatkan semua itu kepadaku, agar rasa cinta yang masih bermuara ini bisa cepat cepat aku hapus karena Tuhan sudah menunjukan apa yang bisa aku cintai dari laki-laki yang tak bisa menghargai perasaan seorang perempuan yang mecintainya. Aku disini hanya bisa berdoa semoga kau mendapatkan kebahagian yang kau cari selama ini. Semoga wanita itu bukan hanya saja lebih cantik dari ku, taapi semoga wanita itu lebih sabar keetika kau tinggal latihan band, ketika kau tidak bisa mengajak nya bertemu hampir 2 minggu, ketika kau tak mengangkat telponya saat dia khawatir, dan ketika dia tahu kau adalah laki-laki yang mempunya perwatakan keras yang pernah dia temui.
Semoga... semoga aku dan kamu menjad lebih baik. Semoga kau bahagia dengan pilihan baru mu itu, aku disini hanya bisa mendoakan dan semoga Tuhan membuatku menjadi pribadi yang semakin kuat.
Salam dari wanita yang sering kau lemahkan dengan ego mu itu :)
Bagus kak:')
ReplyDeleteterimakasih cantik :)
ReplyDeleteterimakasih cantik :)
ReplyDelete