Skip to main content

Bagaimana lelahnya jadi aku

Sepertinya aku baru tersadar sudah lama aku menjalni semua ini dengan penuh keterpaksaan. Keterpaksaan melihat kebahagiaan orang yang aku cintai bahagia dengan wanita lain. Aku baru sadar sudah sejauh ini aku melihatnya bersendau gurau di koridor sekolah setiap jam istirahat.

Tuhan terimakasih atas kekuatan yang kau berikan ini, aku percaya kau berada disamping orang-orang yang sabar. Memang berat rasanya bila jadi aku, mencintai dalam diam dan tak bisa mengungkapkan itu sakitnya luar biasa bukan karena aku tak punya nyali tapi bagaimana aku tega bersikap egois demi perasaan ku yang tenang setelah mengungkapkan perasaan ku kepadanya sedangkan mereka sedang berbahagia dengan perasaan masing-masing. Aku tahu aku mencintai laki-laki itu tapi aku tahu siapa yang bisa membuat dia bahagia untuk saat ini.

15 bulan berlalu aku masih menyimpan perasaan ini dalam-dalam berharap agar Tuhan menyampaikan kepadanya dengan cara yang baik agar aku tak kehilangan sedikit pun tentang dia. Pengecut? ya biarlah orang berkata aapa tapi seandainya aku laki-laki mungkin aku akan ungkapkan semua itu agar aku dan dia menjadi bersama. tapi biarlah... aku senang melihat dia bahagia ketika sedang menceritakan tentang wanita itu kepadaku.

Aku tahu bagaimana sulitnya masa lalu dia dengan wanita sebelumnya, dan harapan ku untuk membahagiakan dia semoga bisa terwujud oleh wanita pilihannya itu.

Aku memilih diam karena aku takut dia terbebani dengan semua ini, aku takut dia kecewa, dia marah dan dia menjauh. Aku takut tak ada lagi tawa yang ku rasakan karena tingkah laki-laki itu. Aku tidak ingin....
Aku memilih diam, biarlah perasaan aaku menahan semua apa yang aku lihat daripada aku harus berjauhan dengannya.

Ditengah kesibukan kita kadang aku harus menutupi semua itu dengan berpura pura kesal, memarahimu, bersikap jutek dengan mu itu semata-mata agar kamu tidak bisa melihat raut wajahku yang sedang cemburu dan kata hati ku yang selalu berteriak "kenapa kamu harus memilih dia? aku mencintaimu!" Ahhh.... yasudahlah lah. Akhir akhir kebersamaan kita berdua hanya ku habiskan dengan melihat kebahagianmu bersama wanita itu, dengan foto foto wanita itu di handphone mu, dengan curhatan mu tentang dia, dengan kebersamaan mu yang setiap hari harus aku lihat disetiap sisi sekolah.

Harusnya kamu mengerti bagaimana lelahnya jadi aku untuk memahami ini semua. Tapi janji ku perasaan ini akan masih disini, di hati, sampai kaau benar benar sendiri nantinya. Semoga Tuhan pertemukan kita dalam keadaan aku sudah pantas berada disampingmu.

Selamat Berbahagia

Comments

Popular posts from this blog

Mereka Tidak Tahu dan Tidak Akan Mengerti

Sudah begitu lama, entah berapa lama aku berbura-pura bahagia seperti ini tanpa kamu, tanpa kita, tanpa mereka, dan tawa mu. Lama... iya sangat lama sekali tak terasa aku lalui sendiri sekitar hampir 4 bulan berjalan ini. Dengan penuh kepura-puraan, membohongi diri ku sendiri, menahan apa yang harusnya aku keluarkan. Aku tak kuat, aku kesepian, aku sangan merindukanmu. Aku tak mengerti dan aku tak tahu apa kamu bisa membaca kebahagiaan ku yang palsu ini dari jauh sana, sekiranya kamu harus tau sampai detik ini tidak ada yang bisa membuat aku begitu bahagia sebahagia karena kamu DULU... Aku mencoba, terus mencoba tersenyum di depan semua wajah hanya untuk membuat mereka mengerti aku sudah terbiasa ... tanpa kamu agar mereka tahu aku tak selemah hatiku, agar mereka tahu aku masih mampu menetupi semua, semua tentang kamu, cerita tentang kamu, rindunya aku kepadamu agar mereka tahu aku tak ingin membuat mereka susah, membuat mereka bosan ketika harus membuat mereka berulang-ulang ha

Aku masih punya mimpi... KAMU

Masih dalam diam, menatapmu diam-diam mencari sela dari balik orang-orang yang ada disampingmu untuk sekedar melihat bahwa impian ku masih baik-baik saja disana, masih terlihat tampan disudut sana dan masih menjadi alasanku untuk masih bisa tersenyum bagaimanapun keadaan ku saat itu. Kamu... mimpi yang sempat terlupakan ketika aku terlalut dalam cinta yang aku fikir membuat aku bahagia yang aku fikir membuat aku akan berakhir padanya dan yang pada akhirnya semua berakhir seperti biasa, menyakitkan... tapi aku sadar aku masih punya mimpi yang pantas untuk aku impikan dan untuk aku perjuangkan, kamu... Aku punya seribu alasan kenapa aku masih mecintaimu, kenapa aku memilihmu dan kenapa dengan begitu tegasnya memintamu kepada Tuhan untuk Ia tempatkan disampingku nanti.  Aku mencintaimu semenjak aku bisa melihat ada satu sisi yang mungkin tak bisa dilihat oleh orang lain, kamu laki-laki sempurnah yang pernah Tuhan ciptakan. Senyum mu, wajahmu adalah alasan dari mengapa aku masih bertahan

Seakan-akan aku yang salah

Makin hari aku tidak mengerti bagaimana cara membaca cara  pikirmu yang keras kepala itu aku kehabisan akal untuk membuat kamu lembut walau hanya satu menit, aku kehabisan akal untuk membuat mu mengerti maksud bagaimana cara ku mencintaimu. Ya Tuhan.... setiap malam haruskah kita bertengkar, berdebat dengan sifat konyol dan kekanak kanakan mu itu. Aku bingung apa yang harus aku lakukan tertawa karena sifat konyolmu itu apa aku harus meluapkan segala perasaan ku yang sudah lelah bertengkar denganmu setiap malam. Rasanya memanggilmu sayang pun aku sudah tak bergairah. Tapi aku sadar, aku paham, aku mencoba menghela nafasku dalam-dalam mencoba mengingat semua apa yang pernah kiita lakukan berdua. Canda tawa yang sering kita hasilkan dari tingkahmu yang tidak jelas itu adalah bibit bibit cinta yang menhgasilkan rasa kuat di dalam diri ku untuk mencintai manusia besi seperti mu. Aku percaya senyum ku ini bisa terlihat karena aku sangat mencintaimu, entah aku tidak perduli bagaimana kera