Aku masih sibuk membalut kepalaku dengan hijab bewarna meerah marun, berusaha mencari gaya yang pas untuk aku pakai dan untuk wajah yang bulat ini. Ya... ini dunia baru ku, setelah kau memintaku untuk pergi, mungkin banyak kalimat kalimat yang bisa mmebuat ku menangis dari apa yang pernah kudengar dari mu tapi aku masih tak ingin menjadikan mu salah satu daftar manusia yang sangat aku benci 2103 ini. Hijab yang aku kenakan ini lah bukti kalau aku masih bisa membaca dan mengerti apa maksudmu, ya.. walaupun kau mengatakannya dengan sembarangan dan seakan hanya gurauan. Aku masih ingat ketika kau menyuruh ku untuk menutupi rambut dikepalaku ini ya.. saat itu kau cukup membuat ku terengang engang bagaimana bisa laki-laki sepertimu ingin mempunyai kekasih yang berhijab? apakah tidak ada rasa takut kurang bahagia karena sesuatu yang menutupi kepala dan badan ku? "Pakaideh... kamu cantik demi allah" itukan yang kamu bilang ketika pertama kali aku send photo ku yang sedang menggun
Maaf bila bahasa ku ini membuat kepalamu sakit tapi aku hanya ingin kamu mengerti sebentar saja apa maksudku