Skip to main content

Karena Kamu. Laki-Laki keras kepala

Aku masih sibuk membalut kepalaku dengan hijab bewarna meerah marun, berusaha mencari gaya yang pas untuk aku pakai dan untuk wajah yang bulat ini. Ya... ini dunia baru ku, setelah kau memintaku untuk pergi, mungkin banyak kalimat kalimat yang bisa mmebuat ku menangis dari apa yang pernah kudengar dari mu tapi aku masih tak ingin menjadikan mu salah satu daftar manusia yang sangat aku benci 2103 ini. Hijab yang aku kenakan ini lah bukti kalau aku masih bisa membaca dan mengerti apa maksudmu, ya.. walaupun kau mengatakannya dengan sembarangan dan seakan hanya gurauan. Aku masih ingat ketika kau menyuruh ku untuk menutupi rambut dikepalaku ini ya.. saat itu kau cukup membuat ku terengang engang bagaimana bisa laki-laki sepertimu ingin mempunyai kekasih yang berhijab? apakah tidak ada rasa takut kurang bahagia karena sesuatu yang menutupi kepala dan badan ku?

"Pakaideh... kamu cantik demi allah" itukan yang kamu bilang ketika pertama kali aku send photo ku yang sedang menggunakan hijab? Aku hanya tersenyum membacanya, berharap kalimat itu benar benar kau inginkan terjadi tapi sayangnya aku belum bisa menepati keinginanmu yang saat itu. Kamu banyak memberikan aku pelajaran hidup yaa tentu tanpa kamu tahu. Setelah mengenalmu aku merasa menjadi pribadi yang makin mahir memnyembunyikan keadaan tidak baiknya ak tapi perpisahan denganmu itu tidak menjadi hambatanku untuk melakukan apapun aku merasa karena laki-laki keras kepala sepertimu itulah aku banyak merasakan perubahan pada diriku.

Hal yang manis itulah yang selalu aku ingat ketika aku sedang menggunakan hijab ini, dibalik semua ini ternyata ada kau. Laki-laki dengan perwatakan keras. Mungkin bila aku berpikiran logis dan ego dengan hati ku setelah berakhirnya hubungan kita, aku tidak akan seperti ini jangankan mendengar kata-katamu, melihat mu pun saja aku sudah tak ingin mungkin akan ada rasa benci yang sangat dalam terhadapmu yaa... seharusnya aku seperti itu. Tapi sepertinya aku tidak akan terkalahkan dengan laki-laki keras kepala sepertimu, aku bukan wanita yang bisa dikalahkan dengan cara seperti itu karena setiap sifat yang kau tunjukan kepadaku disitulah aku belajar mengerti siapa kamu bukan untuk meninggalkan mu. Dalam keadaan apaun dan bagaimana pun kamu.

Aku melakukan ini bukan semata-mata agar kau menyesal meninggalkan aku dan membuat mu memintaku untuk kembali. Tidak... saat aku memutuskan perubahan ku itu aku hanya berfikir kenapa aku sesakit ini, sekecewa ini memangnya tidak ada satupun kah hal yang bisa membuat aku mengingat mu dengan cara baik dan indah. Lalu ku ingat ingat semua, pahit dan manis yang pernah aku dapat darimu dan terselip kenangan itu ketika kita sedang berbincang di teras rumahmu. "Makanya pakai kerudung...!" aku pun menjawab dengan kalimat simple sambil menatapi jalanan depan rumah mu "Aku tidak mau jika masih aku lepas pasang dikepalaku. Itu malah menambah dosa saja." lalu kau menjawab "memangnya siapa yang suruh untuk dilepas pasang? memang seharusnya ditutupi kan?" Hahaha... perkataan mu itu membuat aku tertawa dalam hati, ada apa dengan manusia ini, laki-laki yang sering bertengkar dengan ku setiap malam karena egonya itu saat itu tak aku lihat. Aku berusa memandangi wajahmu saat itu, ternyata perkataan mu itu membuat mu lebih tampan.

Ya itulah yang aku ingat, kejadian konyol yang selalu ingin menatapmu kembali saat kau sedang berbicara seperti itu. Jadi, aku memilih dewasa menerima semua itu dibaik kekecewaanku yang mendalam ini terhadapmu aku masih ingin mengambil hal-hal yang harus ku ingat dari dirimu yang aku fikir baik untuk ku dan hidupku seterusnya. Terimakasih atas semuanya pengalaman, pendewasan, kesabaran yang sudah aku dapat dari hubungan kita yang lalu itu.Aku harap kau melakukan aapa yang aku lakukan semoga ada kalimat atau nasehat ku yang kau ingat dan kau sadari bahwa itu baik untuk mu dan hidupmu seterusnya.Aku disini berusaha menjadikan mu baik agar Tuhan tahu dan mengerti kamu adalah orang yang mengantarkan ku untuk menjalankan apa yang diperintahkanNya.

Kamu... laki-laki kerasa kepala yang sudah membuat aku jadi lebih baik. Terimakasih sekali lagi untuk sisa sisa di tahun 2013 ini semoga kau bisa melihat ku dengan apa yang kau inginkan dulu. Semoga kau dan keluargamu selalu dalam lindungan Tuhan.



Salam dari wanita yang tidak bisa kau kalahkan dengan ego mu itu

Comments

  1. maaf nih sebelumnya, lagi iseng-iseng blog walking dan gue baca tulisannya. simpel, dan malah itu yg jadi bikin menarik ...
    kalau cowok yg dimaksud itu baca tulisannya, bisa-bisa dia berubah pikiran :D

    ReplyDelete
  2. Terimakasih sebelumnya udah baca blog gue :) emmm.. tapi bisa berubah pikiran untuk apa ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mereka Tidak Tahu dan Tidak Akan Mengerti

Sudah begitu lama, entah berapa lama aku berbura-pura bahagia seperti ini tanpa kamu, tanpa kita, tanpa mereka, dan tawa mu. Lama... iya sangat lama sekali tak terasa aku lalui sendiri sekitar hampir 4 bulan berjalan ini. Dengan penuh kepura-puraan, membohongi diri ku sendiri, menahan apa yang harusnya aku keluarkan. Aku tak kuat, aku kesepian, aku sangan merindukanmu. Aku tak mengerti dan aku tak tahu apa kamu bisa membaca kebahagiaan ku yang palsu ini dari jauh sana, sekiranya kamu harus tau sampai detik ini tidak ada yang bisa membuat aku begitu bahagia sebahagia karena kamu DULU... Aku mencoba, terus mencoba tersenyum di depan semua wajah hanya untuk membuat mereka mengerti aku sudah terbiasa ... tanpa kamu agar mereka tahu aku tak selemah hatiku, agar mereka tahu aku masih mampu menetupi semua, semua tentang kamu, cerita tentang kamu, rindunya aku kepadamu agar mereka tahu aku tak ingin membuat mereka susah, membuat mereka bosan ketika harus membuat mereka berulang-ulang ha

Aku masih punya mimpi... KAMU

Masih dalam diam, menatapmu diam-diam mencari sela dari balik orang-orang yang ada disampingmu untuk sekedar melihat bahwa impian ku masih baik-baik saja disana, masih terlihat tampan disudut sana dan masih menjadi alasanku untuk masih bisa tersenyum bagaimanapun keadaan ku saat itu. Kamu... mimpi yang sempat terlupakan ketika aku terlalut dalam cinta yang aku fikir membuat aku bahagia yang aku fikir membuat aku akan berakhir padanya dan yang pada akhirnya semua berakhir seperti biasa, menyakitkan... tapi aku sadar aku masih punya mimpi yang pantas untuk aku impikan dan untuk aku perjuangkan, kamu... Aku punya seribu alasan kenapa aku masih mecintaimu, kenapa aku memilihmu dan kenapa dengan begitu tegasnya memintamu kepada Tuhan untuk Ia tempatkan disampingku nanti.  Aku mencintaimu semenjak aku bisa melihat ada satu sisi yang mungkin tak bisa dilihat oleh orang lain, kamu laki-laki sempurnah yang pernah Tuhan ciptakan. Senyum mu, wajahmu adalah alasan dari mengapa aku masih bertahan

Seakan-akan aku yang salah

Makin hari aku tidak mengerti bagaimana cara membaca cara  pikirmu yang keras kepala itu aku kehabisan akal untuk membuat kamu lembut walau hanya satu menit, aku kehabisan akal untuk membuat mu mengerti maksud bagaimana cara ku mencintaimu. Ya Tuhan.... setiap malam haruskah kita bertengkar, berdebat dengan sifat konyol dan kekanak kanakan mu itu. Aku bingung apa yang harus aku lakukan tertawa karena sifat konyolmu itu apa aku harus meluapkan segala perasaan ku yang sudah lelah bertengkar denganmu setiap malam. Rasanya memanggilmu sayang pun aku sudah tak bergairah. Tapi aku sadar, aku paham, aku mencoba menghela nafasku dalam-dalam mencoba mengingat semua apa yang pernah kiita lakukan berdua. Canda tawa yang sering kita hasilkan dari tingkahmu yang tidak jelas itu adalah bibit bibit cinta yang menhgasilkan rasa kuat di dalam diri ku untuk mencintai manusia besi seperti mu. Aku percaya senyum ku ini bisa terlihat karena aku sangat mencintaimu, entah aku tidak perduli bagaimana kera